Kesatuan yang Besar/Hukum Alam

Yang dimaksud ialah seluruh alam semesta, dengan semua isinya yaitu semua ciptaan dalam segala wujud atau bentuk dari yang padat sampai dengan zat asal/mutlak. Keseluruhan itu adalah satu kesatuaan maha besar dengan sistemnya sendiri, yaitu system Maha Besar atau Hukum Tuhan.

Proses besar ini berlaku abadi tanpa henti-hentinya, selama masa/ zaman dan dapat dikatakan sesuatu kehidupan Maha Besar yang abadi.

 Kesatuan Maha Besar ini terdiri atas bagian-bagian dalam berbagai ukuran, dari yang cukup luas sampai dengan yang kecil sekali yaitu  zat asal/mutlak.

 Di tiap bagian atau lingkungan yang terbatas itu berlaku pula sesuatu:

  1. Sistem terbatas
  2. proses terbatas
  3. kehidupan terbatas

 

semua ciptaan saling menunjang dalam hal:

  1. mewujudkan yang baru
  2. mempertahankan eksistensi
  3. mengakhiri eksistensi

caranya adalah dengan evolusi atau revolusi.

 Yang tidak berubah wujudnya hanyalah zat asal/ mutlak/ Hukum  Alam/ Hukum Tuhan.

 Sebenarnya zat asal tidak dapat digolongkan sebagai yang diciptakan, Mengapa?

  1. Semua ciptaan yang berwujud terdiri atas zat asal adalah tidak abadi sambil tunduk pada hukum keseimbangan.
  2. Hukum keseimbangan inilah yang menuntut proses sebab dan akibat, aksi dan reaksi, positif dan negatif ( pertentangan ) dalam berbagai taraf.
  3. Yang positif bagi suatu ciptaan bisa negarif bagi yang lain dan begitu sebaliknya.
  4. Tetapi tiap ciptaan yang mengakibatkan/ menimbulkan hal positif bagi yang lain akan mendapat imbalan yang positif. Sebaliknya yang menimbulkan hal negatif akan mendapat imbalan negatif pula.

 Di tiap sesuatu terkandung positif dan negatif yang sama bobotnya. Inilah yang dimaksud dengan kalimat Tuhan adalah Maha Adil.

Seluruh proses di alam semesta adalah tak lain daripada tuntunan antara positif dan negatif (pertentangan) dalam mencari keseimbangan.

 Tiap jenis ciptaan mengikuti jalannya masing-masing melalui proses tersendiri.

Hal ini ada hubungannya dengan:

  1. proses terwujudnya
  2. strukturnya/ susunannya
  3. kemampuan dan kesanggupan
  4. cara mempertahankan eksistensi diri
  5. sifat-sifat
  6. proses berakhirnya eksistensi.

 Tiap lingkungan terbatas dapat dianggap sebagai lingkungan tersendiri, tetapi tetap tak dapat melepaskan diri dari:

  1. pengaruh-pengaruh dari luar lingkungan itu
  2. b.      ketentuan-ketentuan huum absolute/ huum alam/ huum Tuhan yang berlaku abadi.

 Pengaruh-pengaruh pada umumnya:

Tiap sesuatu dalam bentuk apapun memberi pengaruh terhadap lingkungan dan menerima pengaruh dari lingkungan, antara lain:

  1.      pengaruh itu bisa mengakibatkan evolusi atau revolusi

2.      cara bekerjanya pengaruh:

  1. radiasi/ getaran langsung
  2. berproses/ bersentuhan langsung
  3. radiasi/ proses melalui media perantara, Misalnya: sinar matahari melalui pembiasan, kembang menjadi buah dengan aktivitas burung atau serangga, dll.

Hak ini dapat disebut proses atau media berantai.

Dan sebenarnya demikianlah proses sebab-akibat menyeluruh sambil mencari keseimbangan secara mikro dan makro.

3.      dimungkinkan oleh hukum, sifat

4.      akibat bagi yang menerima pengaruh:

  1. memperkuat eksistensi
  2. mengganggu/ memusnahakan eksistensi
  3. merubah sifat dari eksistensi (tanpa mutlak memperkuat atau mengganggu/memusnahkan eksistensi).

5.      akibat bagi yang memberi pengaruh:

  1. merugikan
  2. menguntungkan

6.      akibat lain:

  1. Mewujudkan hal-hal baru
  2. Merubah keadaan lingkungan.

 Bagi benda mati pengaruh-pengaruh itu tak memberi derita atau nikmat.

Bagi mahluk hidup hal itu  bisa memberi derita atu nikmat yang ada kaitan dengan sifat mempertahankan eksistensi diri.

Bagi mahluk halus/ Roh halus adalah sama seperti bagi mahluk tanaman, hewan dan manusia sebab dalam tubuh roh halus ada persenyawaan, atau proses hidup seperti pada manusia, hewan dan tanaman.

 

Tempat mempertahankan eksistensi bagi mahluk hidup:

  1. lingkungan terbatas/kecil
  2. lingkungan terbatas tetapi luas atau keadaan terbuka.

 Misalnya:

  1. manusia hidup di alam luas dimana dia mendapatkan bahan-bahan yang dibutuhkan
  2. hewan hidup di alam luas atau di suatu tanaman, hewan lain atau di tubuh manusia ( ulat, cacing,  kutu, kurap, bakteri, dll)
  3. tanaman hidup di alam atau di suatu tanaman lain/ hewan, manusia, benalu, virus, jamur.
  4. roh halus hidup di alam luas atau di suatu tanaman, hewan dan tubuh manusia. Roh penghuni tanaman, hewan, manusia mendapat bahan kebutuhannya dari proses persenyawaannya dalam tanaman, hewan, manusia itu selama disitu masih ada proses hidup/persenyawaan.