Kelainan Jiwa

Pada umumnya didefinisikan sebagai orang yang melanggar norma-norma yang berlaku dilingkungan tanpa disadari lagi.

Kelainan jiwa ada berbagai derajat dan gejala dengan penyebabnya yang beraneka ragam.

Penyebab, gejala dan derajat bisa membuka tabir untuk menemui cara menyembuhkannya. Ada yang mudah, dan ada juga yang susah diobati dan ada pula yang tidak bisa disembuhkan lagi.

 Secara garis besar faktor/sumber kelainan jiwa dapat diuraikan sebagai berikut :

  1. keturunan
  2. pengaruh-pengaruh pada masa bayi masih dalam kandungan
  3. lingkungan dan pergaulan serta pendidikan
  4. kenikmatan yang menimbulkan mawas diri kurang / pemupukan mental yang kurang tepat
  5. terbentur organ otaknya
  6. cita-cita berlebihan/tidak masuk akal/diatas kemampuan dan kesanggupan.
  7. kharisma orang-orang tertentu, misalnya dari orang tua sendiri akibat kualat.
  8. ilmu-ilmu ghaib tertentu yang dipelajari / yang digunakan dan dimanfaatkan sendiri
  9. gangguan oleh roh-roh yang disuruh orang lain, misalnya guna-guna, santet
  10. gangguan-gangguan roh-roh di tempat tertentu
  11. imajinasi akan jatuh harga diri / akan kenyataan kehilangan hak atas sesuatu
  12. penderitaan yang berlebihan dan lama, misalnya kebisingan.
  13. radiasi dari benda-benda tertentu
  14. terkena racun dari proses tertentu / pengaruh warna atau kombinasi warna tertentu
  15. dan lain-lain.

 Bagaimana mekanik terganggu pada orang kelainan Jiwa ?

 Yang bisa menyimpang pada orang-orang berkelainan jiwa adalah fungsi-fungsi dari :

A.     organ-organ penerima informasi dari luar diri dan syaraf-syaraf penyalur berita dari organ-organ ke otak.

  1. organ-organ penerima ialah :
    1. panca indera
    2.   lapisan bathin
  2. syaraf-syaraf penyalur ialah :
    1. syaraf penyalur berita ke otak
    2. organ atau alat penimbang jahat dan baik sebagai saringan
    3. organ atau alat penimbang nikmat dan derita, juga sebgai saringan.

  B.    Koordinasi atau manajemen otak :

  1. 7 bagian fungsi otak ( penerimaan/ analisa/ penentuan sikap/ perencanaan/ komando pelaksanaan/ pengawasan pelaksanaan dan bagian ingatan ).
  2. saluran-saluran atau syaraf pengantar berita komando atau perintah ke organ-organ pelaksana.

C.    Koordinasi masing-masing tersendiri dari 7 tingkatan kedewasaan :

D.    Koordinasi kesadaran menempatkan atau menentukan posisi atau kedudukan diri sendiri diantara masyarakat :

  1. aku terhadap masyarakat dan masyarakat terhadap aku
  2. batas-batas hak dan kewajiban sendiri terhadap masyarakat/ ketentuan-ketentuan yang berlaku antara masyarakat.
  3. mawas diri dan toleransi
  4. kemampuan dan kesanggupan

  E.     Kesadaran akan klasifikasi kebutuhan : yang mutlak/ diciptakan/ dicita-citakan.

F.     Kesadaran akan eksistensi diri yang harus dipertahankan

G.   Penekanan gengsi atau harga diri

H.    Pembatasan atau pengendalian total rasa hak.

 Derita orang yang berkelainan Jiwa.

 Apakah kesimpulan bahwa orang berkelainan jiwa atau gila tidak mengalami rasa derita seperti orang pada umumnya ?   Sebenarnya setiap individu pasti mengalami rasa nikmat dan deritanya.

 Penjelasan/contoh gejala-gejala orang gila tergolong gawat :

  1. ingin menggaruk lutut dengan tangan kanan, tetapi kenyataannya tangan kiri bergerak dan memukul muka sendiri.
  2. Teringat atau melihat sesuatu yang lucu, ingin tertawa, tetapi kenyataannya berteriak-teriak sambil menangis.
  3. Ingin ke kanan, tetapi kenyataannya berbalik ke kiri.

 Sebagai gambaran dapat disamakan dengan perasaan kita jika misalnya berusaha dan ingin melepaskan beberapa gulungan benang yang menjadi kusut dan teraduk atau sudah tercampur menjadi satu. Timbul perasaan kesal dan gelisah melihat tiada harapan untuk memisahkan satu gulungan benang dari yang lain. Yang dianggap masuk akal sudah tiada lagi, logika sudah hilang.

Yang terjadi adalah orang gila itu tidak mampu menjelaskan kepada orang lain apa yang dirasa dan dideritanya karena kacaunya koordinasi pada diri ( koordinasi diri/ koordinasi dalam memberi komando atau perintah kepada organ-organ kacau balau ).

 Kata yang digunakan sehari-hari untuk koordinasi diri ialah kesadaran diri yang mencakup beberapa hal, sebagai berikut :

  1. manjemen otak dengan 7 fungsinya
  2. kedewasaan dengan 7 tingkatannya
  3. posisi diri sendiri di masyarakat
  4. memelihara atau mempertahankan eksistensi diri, rasa gengsi dan batas-batas Hak.
  5. kebutuhan

 Semua kejadian diatas itu memberi perasaan derita, menjengkelkan orang gila itu sendiri. Jelas rasa damai ke dalam diri sudah terganggu. Situasi dimana kontrol pikiran dan tindakan sudah tidak sempurna lagi. Dapat menimbulkan gangguan terhadap damai keluar dan menghasilkan dosa.

Semua dosa itu akan menuntut imbalan, baik pada kehidupan sekarang maupun sesudah meninggal nanti.

Dengan demikian dapat dikatakan rasa derita pada orang gila seperti tidak akan berakhir, seolah-olah telah tenggelam dalam suatu samudra penderitaan.

 Apakah ada cara untuk menghindarkan hal-hal yang bisa mengakibatkan gila itu ?

Jawabnya ialah damai – amal – karya dan kedewasaan.

Jawaban ini berlaku untuk :

  1. para orang tua, yang ingin menyelamatkan anak-anak atau keturunan mereka dari gejala kelainan jiwa
  2. tiap orang yang ingin menyelamatkan diri sendiri dari kelainan jiwa.