Rasa dan Kebutuhan

Hal-hal yang dapat mempengaruhi ketenangan kita dalam hidup yakni Rasa dan Kebutuhan.
5 arti rasa yang kita ketahui selama ini, adalah :

  1. rasa yang berkaitan dengan firasat, naluri yaitu penerimaan informasi abstrak melalui roh dan lapisan bathin sendiri.
  2. rasa yang berarti rabaan melalui salah satu pancaindera
  3. rasa yang berarti pertimbangan baik dan jahat
  4. rasa nikmat dan derita
  5. rasa yang sederajat dengan kesimpulan, perkiraan atau dugaan, kayanya begitu,

rasa nomor 3, 4, 5 saling berkaitan erat dalam kemunculannya. Rasa nikmat dan derita adalah yang terbanyak mempengaruhi pemikiran dan tindakan seseorang.
Rasa dapat digolongkan dalam 3 golongan yaitu :

  1. rasa eksistensi diri

     Ini adalah sesuai dengan kebutuhan mutlak yaitu untuk kelangsungan hidup atau  mempertahankan diri

  2. rasa gengsi/prestige

    sesuai dengan hal-hal yang sudah dianggap menjadi standard lingkungan

  3. rasa hak

    yaitu hal-hal yang merupakan suatu yang dianggap dapat dituntut sebagai hubungan dengan eksistensi diri, gengsi atau kedudukan seseorang. misalnya: hak prioritas, hak milik, hak berkuasa, dll.

Dalam mempertahankan ketiga macam rasa tadi, sering kita cenderung untuk mengacaukan susunan-susunannya.
Hal ini menyebabkan ketenangan yang dapat berakhir pada suatu situasi yang fatal.
Jadi sekali lagi dalam hal ini kita harus membeda-bedakan klasifikasi diatas dengan tegas untuk mempertahankan ketenangan hidup.
Jagalah proporsinya atau keseimbangannya. Sesuaikan segala hal tadi dengan situasi kondisi dan toleransi dari lingkungan dimana kita berada.
Kebutuhan :

  1. kebutuhan mutlak yakni makan dan minum
  2. kebutuhan yang diciptakan yakni sarana-sarana yang menggampangkan tercapainya kebutuhan mutlak
  3. kebutuhan yang dicita-citakan. Yakni hal yang belum tercapai dan masih digantung sebagai cita-cita. Bisa juga termasuk didalamnya kebutuhan mutlak maupun kebutuhan yang diciptakan.

Dalam pengejaran kebutuhan kita sering mengacaukan susunan atau urutan tersebut diatas. Misalnya : dalam mengejar kebutuhan butir b dan c, dikorbankan kebutuhan butir a.