Alam Roh dan Isinya

Roh adalah mahluk halus yang dalam susunan strukturnya tidak mempunyai wujud padat maupun cair. Sebutan Roh didasarkan pada pengertian adanya mahluk yang mempunyai suatu struktur frekwensi tinggi yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera manusia.

Mahluk-mahluk ini mempunyai struktur tertentu serta kesanggupan dan kemampuan tertentu. Dalam mempertahankan eksistensi diri mahluk-mahluk ini menyesuaikan diri sekalian mempengaruhi lingkungan serta dipengaruhi oleh lingkungan. Dan semua proses tersebut berlaku sesuai hukum atau undang-undang, yaitu hukum keseimbangan alam semesta yang disebut kekuasaan Tuhan Y.M.E.

 Dengan demikian ada perbedaan-perbedaan yang nyata antara sifat-sifat manusia dan sifat-sifat Roh, antara lain :

  1. Roh tidak dapat tertangkap oleh indera-indera phisik normal manusia awam
  2. Roh mempunyai kebutuhan mutlak lain daripada kebutuhan manusia untuk mempertahankan eksistensi diri.
  3. Kemampuan dan kesanggupan Roh sangat berbeda dan lain daripada kemampuan dan kesanggupan manusia
  4. Bentuk-bentuk pelanggaran terhadap damai berlainan pula, begitu pula dengan bentuk-bentuk amal dan berkarya
  5. Kecepatan berpindah tempat atau bergerak lebih tinggi, Tempat-tempat berpijak tidak mutlak harus padat. Rintangan berbentuk padat atau cair adakalanya gampang diliwati dan ditembusnya, tergantung dari klasifikasi Roh itu sendiri
  6. Komunikasi atau bercakap-cakap melalui media getaran atau gelombang bukan getaran udara
  7. Cara istirahat Roh tidak sama dengan cara manusia beristirahat ( tidur dan berbaring )
  8. Bentuk sehari-hari dapat dirubah-rubah dari bentuk standardnya, yaitu disesuaikan dengan ruangan dimana Roh itu berada atau lewat. Ada yang mampu merendahkan frekwensi atau gelombang sehingga dapat terlihat oleh manusia
  9. Dan masih banyak kemampuan dan sifat-sifat lainnya.

 Klasifikasi Roh-Roh.

 Mahluk-mahluk Roh halus mempunyai struktur, kebutuhan, kemampuan, kesanggupan dan sifat tertentu. Sesuai dengan atau atas dasar rasa nikmat dan deritanya serta kebutuhannya, Roh mempunyai kejiwaan dan sifat-sifat serta tindakan-tindakan tertentu.

Kejiwaan, sifat dan tindakan Roh-roh halus bisa menguntungkan atau merugikan bagi manusia.

Pada umumnya manusia membagi masyarakat Roh halus dalam kategori atau kelas, yaitu :

  1. Roh jahat
  2. Roh baik.

 Pengelompokan mahluk Roh ada hubungannya dengan antara lain :

  1. Susunan struktur yang memberi bentuk Roh
  2. Ukuran struktur seutuhnya
  3. bahan-bahan kebutuhan mutlak untuk mempertahankan eksistensi diri
  4. lingkungan dimana bermukim dan mencari kebutuhan mutlak
  5. cara bermasyarakat atau menyendiri
  6. kesadaran damai, amal dan berkarya
  7. perbedaan kemampuan indera
  8. kesadaran akan eksistensi diri, harga diri dan rasa hak
  9. perbedaan kemampuan persenyawaan
  10. perbedaan kemampuan kejiwaan
  11. perbedaan kemampuan budi
  12. perbedaan kemampuan penimbang jahat dan baik
  13. perbedaan kemampuan tubuh atau fisiknya
  14. perbedaan berat jenis
  15. kemampuan mengubah bentuk tubuh atau wujudnya
  16. kemampuan / cara mengganggu mahluk lain
  17. kemampuan / cara menolong mahluk lain
  18. kekuatan radiasi yang dipancarkan
  19. cara menjalankan kewajiban
  20. cara menjalankan hukuman
  21. kesadaran berterima kasih

 jika kita meneliti semua klasifikasi pengelompokan Roh-Roh diatas, dapat dibayangkan bahwa jumlah klasifikasi mahluk Roh itu meliputi ribuan malah bisa mencapai puluhan ribu; apalagi jika antara satu kelompok terjadi penggabungan sifat-sifat dan kemampuan. Tentu variasi ini sangat banyak. Tiap kelas ini masih dapat dibagi lagi menjadi beberapa kelompok.

Penggunaan Roh-Roh oleh manusia.

 Sejauh ini mahluk-mahluk halus yang disebut kadang-kadang sebagai mahluk Roh saja itu sebenarnya bermacam-macam tipe dan karakter mereka.

Pada umumnya hubungan mereka dengan manusia karena adanya hasil daripada beberapa proses kimiawi dan atau elektromagnetis di tubuh-tubuh kita yang terpancar keluar dan menjadi sumber bahan-bahan untuk melanjutkan eksistensinya. Tetapi ada juga yang melangsungkan hubungan dengan manusia karena diminta atau disuruh atau dipaksa oleh seseorang demi kepentingan manusia itu sendiri atau untuk pihak lain.

 Cara-cara manusia menghubungi mahluk-mahluk halus ini mempunyai seluk beluk yang hanya diketahui orang tertentu.

Caranya ada bermacam-macam, ada yang mengadakan kontak dengan Roh-roh ini dengan membuat ikatan semacam kontrak melalui isyarat-isyarat atau syarat-syarat tertentu, antara lain :

  1. Mantra
  2. Doa lafal
  3. Jimat
  4. Dimandikan
  5. Sembahyang dengan cara tertentu
  6. Bertapa atau semedi
  7. Memakai barang tertentu yang ‘diisi’ misalnya cincin
  8. barang atau benda tertentu dimasukkan kedalam badan secara ghaib
  9. Petunjuk atau ajaran-ajaran tertentu dari buku-buku suci

 semua cara-cara diatas memerlukan ucapan-ucapan atau kalimat standard tertentu, seolah-olah penobatan-penobatan orang yang diizinkan menggunakan atau panggilan atau kode bagi Roh untuk bertindak.


Tujuan dan Penggunaan Roh :

antara lain :

  1. supaya kelihatan angker atau menyeramkan
  2. memberi ganguan atau derita pada orang lain
  3. kelihatan menarik atau cantik
  4. mencuri
  5. kebal senjata
  6. menghilangkan diri atau seolah-olah tidak terlihat oleh yang mencarinya
  7. membuat orang lain percaya pada ucapannya
  8. memberi kekuatan fisik extra pada diri sendiri dalam situasi dan kondisi tertentu, misalnya berkelahi
  9. mengurangi atau menghilangkan kesadaran orang lain
  10. kesurupan untuk memperoleh informasi
  11. mencari barang atau orang yang hilang
  12. keselamatan diri, rumah, tempat usaha dari kerusakan atau kemusnahan
  13. menjaga rumah atau kebun terhadap pencuri dan perampok

Akibat menggunakan Roh.

 Pada umumnya jika kita menggunakan sesuatu harus ada imbalannya. Hal ini sesuai dengan hukum alam semesta sebab-akibat yang merupakan turunan dari hukum dasar alam iu sendiri yakni hukum keseimbangan.

 Selalu ada saja yang harus kita lakukan sebagai imbalan atas manfaat dari apa yang kita miliki. Bagaimanapun juga kita sebagai pemanfaat atau ‘pemilik’ masih tetap menguasai status dan tingkah laku ‘milik kita’ itu. Artinya kita bertanggung jawab atas imbalan yang harus kita lakukan agar tetap memperoleh manfaat daripada yang kita miliki dan kuasai itu.

 Demikian halnya jika kita menggunakan Roh-roh. Jika kita mempunyai ikatan kontrak dengan Roh-roh, kita harus taat memberi atau memenuhi imbalan atau syaratnya. Jika kita lalai maka akan ada sanksinya dengan akibat yang fatal bagi kita sendiri selaku pengguna jasa mereka.

Berat atau ringannya syarat dan sanksi karena kelalaian itu tergantung kepada kaliber atau derajat dari Roh-roh yang kita gunakan.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam memelihara suatu mahluk Roh ini adalah rahasia si pemakai dan manusia pemberi/ perantara mahluk Roh, antara lain dalam hal:

  1. memelihara dan menggunakan jasa.
  2. pantangan-pantangan
  3. sanksi-sanksi

 Sanksi-sanksi jika lalai memenuhi suatu kontrak dengan mahluk Roh pada umumnya tidak diketahui atau tidak dimengerti dan tidak disadari oleh si pemakai atau orang yang memanfaatkan jasa-jasa mahluk Roh itu.

Sanksi-sanksi ini terlaksana dalam berbagai bentuk atau gejala gejala yang tidak menguntungkan si pemakai jasa Roh, antara lain :

  1. sakit-sakit dalam organ yang tiba-tiba akut
  2. sakit kurap, bisul pada bagian tubuh yang memalukan
  3. rejeki susah sekali
  4. kehilangan kawan-kawan
  5. banyak dimusuhi orang
  6. dimana-mana mendapat tantangan berat
  7. sering mendapat kecelakaan tertentu
  8. kena apes terus menerus atau dipukuli orang
  9. tidak tenang
  10. hilang kepercayaan diri
  11. rasa takut tanpa alasan
  12. merasa dikejar-kejar
  13. sulit mencari pekerjaan yang cocok
  14. tidak pernah puas, sering kecewa
  15. sering melihat hal-hal yang mengerikan yang tidak terlihat orang lain
  16. kesadaran diri lenyap atau gila
  17. lumpuh tiba-tiba
  18. tuli tidak sesuai umur
  19. buta tidak sesuai umur
  20. mati yang tidak wajar, dibakar atau dibunuh secara kejam, tertabrak, dll

 Perlu diketahui bahwa dalam ikatan dengan Roh-roh dari kelas tertentu itu, orang yang bersangkutan akhirnya diperbudak atau dipermainkan oleh Roh dengan bentuk-bentuk yang tertera diantara gejala-gejala yang sebagian tersusun diatas.

 Jangan sekali-kali mengambil kesimpulan : bahwa siapa saja yang mengalami gejala-gejala yang tersebut diatas adalah individu-individu yang mengadakan ikatan kontrak dengan alam/mahluk-mahluk Roh !

 Ada cara-cara yang sepintas lalu dinilai sama dengan cara-cara ikatan kontrak seperti diatas, tapi sebenarnya sangat berbeda sekali yaitu tidak adanya ikatan kontrak dengan mahluk-mahluk Roh yang dimaksud.

Misalnya, kemampuan dari potensi kharisma yang dimiliki seseorang sejak lahir namun baru berkembang melalui suatu proses alamiah setelah menanjak dewasa yang dipancarkan untuk:

  1. mewujudkan kekuatan dan juga dapat diisikan pada benda-benda atau pada tubuh orang tertentu, baik pada sebagian tubuh ataupun pada seluruh tubuh.
  2. menerima petunjuk-petunjuk dari alam dalam hal menggunakan bahan-bahan tertentu dari tanaman atau hewan atau batuan alamiah untuk dijadikan suatu potensi berkekuatan untuk menolong diri sendiri atau orang lain.

 Orang demikian tidak menggunakan kode-kode atau ucapan-ucapan, panggilan-panggilan tertentu. Sebab tak ada ikatan kontrak dengan mahluk Roh diluar dirinya sendiri. Saluran yang digunakan oleh orang ini ialah melalui Roh sendiri yang menghubungi apa saja di Alam semesta untuk mendapatkan informasi mengenai apa yang harus dilakukan untuk suatu hal yang dimaksud.